
Sunyi seakan mengerti,
Tiada damai di hati,
Curahkan ia pada sebuah puisi,
yang seakan mengerti dan memahami,
Apa jua yang tersirat,
Di kala titipan rasa menjenguk resah.
Tiada bingkisan kata,
Sepi pula mentertawakan diri,
Sedih bertakhta sendiri,
Umpama angin tidak bersuara,
Hanya desiran yang amat tidak jelas kedengaran,
Awan pun menutupi mentari,
Seakan redup,
Apakah kesudahan?
Dalam doa,
Seusai setiap sujudku,
Ku pohon ketetapan,
Gundah di hati.
Cik Pen : Mengapakah?
Tiada ulasan:
Catat Ulasan